KOMUNITAS



EPI            = atas
DEMOS      = masyarakat
LOGI          = ilmu pengetahuan
Ilmu tentang distribusi dan dinamika serta determinan penyakit pd penduduk/masyarakat.
Distribusi à penyebaran manusia yg terserang
                penyakit menurut sex, umur, tempat
Dinamika : distribusi yg berkaitan dg faktor risiko
                timbulnya penyakit


·       EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
        mempelajari frekuensi, distribusi & perkembangan
        masalah kesehatan pada populasi
·        EPIDEMIOLOGI ANALITIK
 mempelajari faktor-faktor yg menentukan distribusi hubungan sebab akibat masalah kesehatan pd pop
·        STUDI INTERFENSI / EXPERIMENTAL


·        Epidemiologi analitik merupakan studi epidemiologi yang ditujukan untuk mencari faktor-faktor penyebab timbulnya penyakit atau mencari penyebab terjadinya variasi yaitu tinggi atau rendahnya frekuensi penyakit pada kelompok individu. epidemologi (Eko Budiarto, 2002:111)
·        Epidemiologi analitik adalah epidemiologi yang menekankan pada pencarian jawaban terhadap penyebab terjadinya frekuensi, penyebaran serta munculnya suatu masalah kesehatan
·        Studi analitik digunakan untuk menguji hubungan sebab akibat dan berpegangan pada pengembangan data baru. Kunci dari studi analitik ini adalah untuk menjamin bahwa studi di desain tepat sehingga temuannya dapat dipercaya(reliabel) dan valid (Thomas C. Timmreck, 2004:217)
·        Penelitian eksperimen merupakan metode yang paling kuat untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat (Eko Budiarto, 2002:135)


        Studi epidemiologi analitik adalah studi epidemiologi yang menekankan pada pencarian jawaban tentang penyebab terjadinya masalah kesehatan (determinal), besarnya masalah/ kejadian (frekuensi), dan penyebarab serta munculnya masalah kesehatan (distribusi) dengan tujuan menentukan hubungan sebab akibat anatara
factor resiko dan penyakit. Secara strategis studi ini dibagi atas dua desain utama yaitu studi observasi dan studi intervensi/ eksperimen. Studi observasi terdiri dari rancangan cross sectional. Kohort, dan kasus kontrol.
        Pendekatan atau studi ini dipergunakan untuk mencari faktor-faktor penyebab timbulnya penyakit atau mencari penyebab terjadinya variasi dari data dan informasi-informasi yang diperoleh studi epidemiologi deskriptif.
Epidemologi Analitik adalah riset epidemiologi yang bertujuan untuk:
   1. Menjelaskan faktor-faktor resiko dan kausa penyakit.
   2. Memprediksikan kejadian penyakit
  3. Memberikan saran strategi intervensi yang efektif untuk pengendalian penyakit.
Berdasarkan peran epidemiologi analalitik dibagi 2 :
   1. Studi Observasional : Studi Kasus Control (case control), studi potong lintang (cross sectional) dan studi Kohor.
   2. Studi Eksperimental : Eksperimen dengan kontrol random (Randomized Controlled Trial /RCT) dan Eksperimen Semu (kuasi).
Setiap kejadian mengikuti hubungan sebab akibat
Jenis Hubungan :
1. Hubungan non statistik  à kebetulan
2. Hubungan Statistik
         Hubungan non-kausal (sekunder)
         Hubungan Kausal
        - Hub. Tak langsung à terjadi akibat faktor lain
        - Hubungan langsung
        - Berdasarkan urutan waktu


1. RANCANGAN CROSS SECTIONAL
        Adalah suatu rancangan epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit dan faktor penyebab yang mempengaruhi penyakit tersebut dengan mengamati status faktor yang mempengaruhi penyakit tersebut secara serentak pada individu atau kelompok pada satu waktu.
Ciri khas rancangan cross sectional :
      Peneliti melakukan observasi/ pengukuran variable pada satu saat tertentu
      Status seorang individu atas ada atau tidaknya
      kedua faktor baik pemajanan (exposure) maupun penyakit yang dinilai pada waktu yang sama
      Hanya menggambarkan hubungan asosiasi bukan sebab akibat
      Apabila penerapannya pada studi deskriptif, peneliti tidak melakukan tindak lanjut terhadap pengukluran yang dilakukan

2. RANCANGAN KASUS KONTROL
        Adalah rancangan studi epidemiologi yang memepelajari hubungan antara penyebab suatu penyakit dan penyakit yang diteliti dengan membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status penyebab penyakitnya.
Dalam studi ini akan dibandingkan antara 2 kelompok orang, yakni kelompok yang terkena penyebab penyakit dengan kelompok orang yang tidak terkena (kelompok kontrol).
Ciri rancangan kasus kontrol :
      Subjek dipilih atas dasar apakah mereka menderita (kasus) atau tidak (kontrol) suatu kasus yang ingin diamati kemudian proporsi pemajanan dari kedua kelompok tersebut dibandingkan
      Diketahui variabel terikat (akibat), kemudian ingin diketahui variabel bebas (penyebab)
      Observasi dan pengukuran tidak dlakukan pada saat yang sama peneliti melakukan pengukuran variabel bergantung pada efek (subjek [kasus] yang terkena penyakit) sedangkan variabel bebasnya dicari secara retrospektif
      Untuk kontrol, dipilih subjek yang berasal dari populasi dan karakteristik yang sama dengan kasus
      Bedanya kelompok kontrol tidak menderita penyakit yang akan diteliti

Kelebihan rancangan ini :
      Merupakan satu-satumya cara untuk meneliti kasus jarang atau yang masa latennya panjang
      Hasil dapat diperoleh dengan cepat
      Biaya yang dibutuhkan relatif sedikit
      Subjek penelitian sedikit
Kekurangannya :
      Vlidasi mengenai informasi kadang sukar diperoleh
      Sukar untuk meyakinkan dua kelompok tersebut sebanding
      Tidak dapat dipakai lebih dari satu variabel dependen
        Contoh : Ada hipotesis yang menyatakan bahwa penyebab utama kanker paru-paru adalah rokok. Untuk menguji hipotesis ini diambil sekelompok orang penderita kanker paru-paru. Kepada penderita ini ditanyakan tentang kebiasaan merokok.
        Dari jawaban pertanyaan tersebut akan terdapat 2 kelompok, yakni penderita yang mempunyai kebiasaan merokok dan penderita yang tidak merokok. Kemudian kedua kelompok ini diuji dengan uji statistik, apakah ada perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok tersebut.

3. RANCANGAN KOHORT
        Adalah rancangan studi epidemiologi yang mempelajari hubungan antara penyebab dari suatu penyakit dan penyakit yang diteliti dengan membandingkan kelompok terpajan dan kelompok yang tidak terpajan berdasar status penyakitnya.
        Dalam studi ini sekelompok orang dipaparkan (exposed) pada suatu penyebab penyakit (agent). Kemudian diambil sekelompok orang lagi yang mempunyai ciri-ciri yang sama dengan kelompok pertama tetapi tidak dipaparkan atau dikenakan pada penyebab penyakit. Kelompok kedua ini disebut kelompok kontrol. Setelah beberapa saat yang telah ditentukan kedua kelompok tersebut dibandingkan, dicari perbedaan antara kedua kelompok tersebut, bermakna atau tidak.
Ciri khas dari rancangan kohort :
      Berasal dari kata romawi kuno yang berarti kelompok tentara yang berbaris maju ke depan
      Subjek dibagi berdasar ada atau tidaknya pemajanan faktor tertentu dan kemudian diikuti dalam periode waktu tertentu untuk menentukan munculnya penyakit pada tiap kelompok
      Digunakan untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor resiko dan efek Sekelompok subjek yang belum mengalami penyakit atau efek diikuti secara prospektif

Diketahui variabel bebas (penyebab) kemudian ingin diketahui variabel terikat (akibat). Dapat dilakuan secara prospektif dan retrospektif. Langkah2nya :
    Tentukan satu kelompok orang yang terpajan
    Tentukan kelompok lainnya orang yang tidak terpajan
    Amati kedua kelompok, apakah mereka menjadi sakit atau tidak

Kelebihan rancangan kohort :
      Merupakan desain terbaik dalam menentukan insiden perjalanan penyakit atau efek yang diteliti
      Desain terbaik dalam menerangkan dinamika hubungan antara faktor resiko dengan efek secara temporal
      Dapat meneliti beberapa efek sekaligus
      Baik untuk evaluasi pemajan yang jarang
      Dapat meneliti multipel efek dari satu pemajan
      Dapat menetapkan hubungan temporal
      Mendapat incidence rate
Kekurangannya :
      Memerlukan waktu yang lama
      Sarana dan biaya yang mahal
      Rumit
      Kurang efisien untuk kasus yang jarang
      Terancam drop out menggenggu analisis
      Menimbulkan masalah etika
        Contoh : Untuk membuktikan bahwa merokok merupakan faktor utama penyebab kanker paru-paru, diambil 2 kelompok orang, kelompok satu terdiri dari orang-orang yang tidak merokok kemudian diperiksa apakah ada perbedaan pengidap kanker paru-paru antara kelompok perokok dan kelompok non perokok.

4. RANCANGAN STUDI EKSPERIMEN
        Adalah jenis penelitian yang dikembangkan untuk mempelajari fenomena dalam kerangka korelasi sebab-akibat. Menurut Bhisma Murti rancangan studi ini digunakan ketika peneliti atau oranglain dengan sengaja memperlakukan berbagai tingkat variabel independent kepada subjek penelitian dengan tujuan mengetahui pengaruh variabel independent tersebut terhadap variabel dependent.
     Berdasarkan penelitian tersebut studi eksperimen (studi perlakuan atau intervensi dari situasi penelitian ) terbagi dalam dua macam yaitu rancangan eksperimen murni dan quasi eksperimen.
        Studi ini dilakukan dengan mengadakan eksperimen (percobaan) kepada kelompok subjek kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol (yang tidak dikenakan percobaan).
     Eksperimen murni adalah: suatu bentuk rancangan yang memperlakukan dan memanipulasi sujek penelitian dengan kontrol secara ketat.
Penelitian eksperimen mempunyai ciri :
      Ada perlakuan, yaitu memperlakukan variabel yang ditelitinya (memanipulasi suatu variabel)
      Ada randominasi, yaitu penunjukkan subjek penelitian secara acak untuk mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat faktor penelitian
      Semua variabel terkontrol, eksperimen murni mampu mengontrol hampir semua pengaruh faktor penelitian terhadap variabel hasil yang diteliti
        Contoh : untuk menguji keampuhan suatu vaksin, dapat diambil suatu kelompok anak kemudian diberikan vaksin tersebut. Sementara itu diambil sekelompok anak pula sebagai kontrol yang hanya diberikan placebo. Setelah beberapa tahun kemudian dilihat kemungkinan-kemungkinan timbulnya penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin tersebut, kemudian dibandingkan antara kelompok percobaan dan kelompok kontrol.

5. QUASI EKSPERIMEN (EKSPERIMEN SEMU)
     Adalah eksperimen yang dalam mengontrol situasi penelitian tidak terlalu ketat atau menggunakan rancangan tertentu dan atau penunjukkan subjek penelitian secara tidak acak untuk mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat faktor penelitian.
Ciri dari quai eksperimen :
      Tidak ada randominasi, yaitu penunjukkan sujek penelitian secara tidak acak untuk mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat faktor penelitian. Hal ini disebabkan karena ketika pengalokasian faktor penelitian kepada subjek penelitian tidak mungkin, tidak etis, atau tidak praktis menggunakan randominasi
      Tidak semua variabel terkontrol karena terkait dengan pengalokasian faktor penelitian kepada subjek penelitian tidak mungkin, tidak etis, atau tidak praktis menggunakan randominasi sehingga sulit mengontrol variabel secara ketat.


Analitik:
     Studi yang dilakukan oleh Louis Pasteur, yang mendemonstrasikan keefektifan vaksin barunya untuk  menghadapi antraks pada pertengahan tahun 1800-an.
Kalangan medis menentang Pasteur untuk membuktikan keampuhan vaksinnya karena pada waktu itu banyak terdapat skeptisme terhadap vaksin, kuman, dan penyebab penyakit tersebut.